Ketika Cinta Tak Terbalas, Rasanya...
Suatu
anugerah terindah bila kita terserang “virus jambu merah” alias jatuh cinta.
Hati jadi berbunga-bunga seperti ladang ketika di musim semi, jantung berdegup
tak menentu ketika berpapasan tak sengaja di koridor, di tangga atau bahkan di
toilet kampus, selalu senang ceria, selalu tergurat senyum terlukis di wajah.
Hmmm, jatuh cinta itu memang indah. Namun, apalah jadinya bila ternyata cinta
itu bertepuk sebelah tangan?. Oww, pilu. Segala rindu yang tertuju tiada arti.
Lalu, untuk apa merindu bila rindu ternyata tak terbalas. Untuk apa mencintai
bila ternyata cinta tak terbalas. Segala upaya telah dilakukan hanya untuk
membuat dia melirik, membuat dia jatuh cinta pada kita, tapi ternyata hasilnya
“Nol besar”. Ladies, aku ingin berbagi cerita mengenai cinta yang tak terbalas.
When the
story began...
Sejak
penghujung tahun 2009 awal memasuki tahun 2010. When the rain was falling
down,I could see the sun shined so bright. Beautiful! I enjoyed the warm of the
sun. That’s why I called him “Mr. Sunny”. That was sunny day for me at that
time. Ketika sedang patah hati,tiba-tiba ada seseorang yang telah membangkitkan
semangat ini lagi. Ahh, pokoknya musim penghujan berganti menjadi musim semi di
mana bunga-bunga bermekar indah di ladang hati. Aku ga tau kenapa perasaan ini
tiba-tiba muncul begitu saja. Kenapa cupid memanahkan panah asmara kepada pria
yang salah. Pria yang ternyata bukan jodohku.
Selama empat
tahun aku mencintai, mengagumi, merasakan getar-getar di nadi, debar-debar di
hati, degup jantung yang tak menentu setiap kali bertemu, berpapas tak sengaja.
Namun, perasaan itu hanya aku rasakan sendirian. Ya, aku mencintainya,
mengaguminya diam-diam. Tanpa dia sadari, bahwa aku mengaguminya. Setiap
momen-momen indah dengannya yang tak disengaja ataupun yang disengaja olehku,
aku selalu merangkainya ke dalam kata-kata. Kurekam manis dalam memoriku.
Segala upaya telah aku lakukan seperti ngasih komentar pada status updatesnya
di fb, ngasih komentar pada foto-fotonya di fb, hanya untuk membuatnya melirik
atau sedetik saja terpikir di benaknya tentangku. Namun, apalah arti segala
upaya yang telah kulakukan selama bertahun-tahun. Finally, it must end.
Ketika awal
tahun ajaran 2012, perasaan ini harus berakhir. Happy or sad ending. Aku
bahagia karena pada akhirnya waktu menjawab bahwa aku memang harus berhenti
memiliki perasaan kepada dia. Seseorang yang selama ini aku kagumi diam-diam
akhirnya telah menemukan tulang rusuknya. I’m happy for him, indeed. His dream
comes true to catch the wind. Aku juga bahagia, karena akhirnya aku bisa lega,
aku bisa terbebas dan ga terkekang lagi dengan perasaan terpendam yang udah
bikin hari-hari ini ga karuan. Perasaan yang harus dibuang jauhhhh. Sedikit
kecewa mungkin ada. Perasaan kecewa sempat merasuk dalam diri ini. Tetapi ga
seharusnya aku kecewa, karena aku bukan siapa-siapa; bukan wanita yang pernah
masuk ke hatinya, ke pikirannya atau bahkan ke kehidupannya. Tapi aku bahagia
yang teramat, akhirnya dia telah menemukan seseorang yang membuat dia nyaman.
At least, ada hikmah di balik semua ini. Perasaan cinta atau kagum ke dia telah
memberikan aku beberapa dampak positif yang bisa aku petik. Pertama, aku jadi
rajin merawat diri, memakai masker tiap minggu. Yang tadinya aku nggak peduli
dengan penampilan, dan jatuh cinta telah membuatku menjadi peduli. So pasti
hasilnya bisa dirasakan sekarang.
Kedua, aku
bisa berkarya. Aku menulis banyak puisi dalam sehari. Setiap momen-momen indah,
aku rekam ke dalam kata-kata. Ga Cuma momen-momen cinta. Aku juga ga menyangka
bisa bikin cerpen hanya dalam waktu dua jam saja. Ternyata, jatuh cinta bisa
memunculkan inspirasi, membuat aku bisa berkarya. Aku bisa latihan menulis apa
saja nggak hanya soal cinta. Jadi, aku bisa ambil kesimpulan bahwa ada hikmah
di balik jatuh cintaku ini. Meskipun cinta yang tak terbalas.
Namun, aku
bahagia. Aku tahu, di balik ini semua adalah skenario Tuhan. Tuhan punya
rencana yang indah. Dan itu semua hikmah yang kurasakan. Jatuh cinta itu memang
indah, tapi belum tentu berujung indah. Aku tahu ini bukanlah cerita cinta
seperti di dalam serial drama-drama korea seperti full house atau boys before
flowers.
Ini juga
bukan cerita cinta di dalam cerita-cerita dongeng seperti Cinderella. I know,
this is a real life. Hopefully, I can move on! It is a must, indeed.
Jatuh cinta
memang tidak pernah diduga bagaimana datangnya. Begitupun ketika cinta yang
sudah kita luapkan tidak berbalas, rasanya seperti dunia ikut terjungkir balik
dengan hati kita. Namun, kita terkadang lupa bahwa ada hal lain yang juga
penting untuk diperhatikan. Alih-alih bersedih dan termenung, salurkan energi
untuk melakukan hal yang lebih berguna. Tidak selamanya patah hati harus
bersedih. Berjuanglah, Teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar